6 Kebohongan yang Tak Boleh Dikatakan pada Dokter

aura.co.id | 5 Maret 2020 | 09:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Beberapa pertanyaan kerap diajukan dokter saat Anda berkonsultasi mengenai kondisi kesehatan Anda. Ada pertanyaan yang mampu Anda jawab langsung. Namun tidak sedikit pertanyaan yang membuat Anda tidak nyaman, bahkan malu dan gengsi untuk menjawabnya. Sikap jujur dan apa adanya tentang kondisi Anda sesungguhnya diperlukan oleh dokter sebelum mengambil tindakan atas keluhan yang Anda rasakan. Berikut adalah beberapa kebohongan yang tak boleh dikatakan pada dokter Anda, yaitu :

1. “Saya minum obat dengan benar, kok dok”

Anda mungkin lupa atau lalai meminum obat yang dianjurkan oleh dokter untuk diminum secara rutin, namun ketika ditanya dokter Anda enggan berkata jujur. Bagi Anda, mungkin sepele. Tidak bagi dokter. Memberikan informasi salah dapat mempengaruhi dokter untuk menentukan lebih lanjut mengenai pengobatan Anda.

“Saya perlu tahu apakah pasien meminum obat dengan benar. Kalau mereka bilang iya namun ternyata tidak, berarti asumsi saya obat yang saya berikan tidak bekerja. Ini dapat membuat saya memilih obat yang lain,” ujar Dr. David B. Agus, Direktur Lawrence J. Ellison Institute for Transformative Medicine, California, Amerika Serikat, di situs Gizmodo.

Jika Anda berbohong mengenai konsumsi obat, Anda sendiri yang rugi. “Jujurlah mengenai obat yang Anda minum atau tidak minum. Dengan demikian kita dapat menentukan keputusan yang tepat bersama,” tambah Dr. David. Anda pun perlu jujur mengenai obat-obatan lain atau suplemen yang Anda konsumsi. Misalnya obat penghilang rasa sakit dan vitamin.

2. “Saya tidak makan dan minum apa-apa sebelum operasi ini”

Kapan terakhir Anda makan dan minum, pertanyaan tersebut selalu mampir sebelum Anda melakukan operasi. “Sangat penting bagi pasien untuk jujur mengenai asupan oral terakhir makanan atau minuman karena dapat memiliki konsekuensi yang signifikan berkaitan dengan rencana anestesi (pembiusan) mereka. Pasien untuk operasi terencana harusnya dalam keadaan perut kosong,” jelas M. Fahad Khan, asisten profesor anestesiologi di NYU Langone Medical Center, AS.

Masalahnya, ketika pasien ditidurkan melalui anestesi, sfingter esofagus bagian bawah (katup yang menghubungkan kerongkongan ke perut) akan rileks. Selama periode relaksasi, bahaya bila terdapat makanan dalam perut karena dapat naik ke mulut dan masuk ke dalam trakea (tenggorokan) hingga ke paru-paru. Setelah di paru-paru, bahan makanan tersebut bisa menyebabkan peradangan dan bahkan perkembangan pneumonia atau radang paru-paru.

3. “Saya tidak minum minuman beralkohol”

Mengaku bahwa Anda mengonsumsi minuman beralkohol tidaklah mudah. Tidak jarang ada di antara Anda mengaku hanya mengonsumsi sedikit alkohol. “Tidak melaporkan jumlah alkohol yang Anda minum hanya akan menunda diagnosis dan pengobatan," ujar Dr. Harriet Hall. Agar tidak terjadi salah diagnosis hingga pengobatan yang diberikan, lebih baik Anda jujur mengenai jumlah alkohol yang Anda konsumsi.

4. “Saya tidak merokok”

Banyak perokok yang takut untuk mengakui kepada dokter bahwa mereka memiliki kebiasaan buruk yang sangat berisiko bagi kesehatan. Terlebih kebiasaan tersebut disembunyikan dari keluarga. Jika dokter tahu Anda merokok, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut dan evaluasi. Setelah itu menetapkan jadwal pemeriksaan yang lebih ketat untuk mengungkap penyakit yang berhubungan dengan merokok seperti kanker, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), dan jantung. Perlu diingat, dokter dapat membantu Anda menghentikan kebiasaan itu sebelum terlambat.

5. “Saya olahraga teratur dan pola makan saya sehat”

Pola hidup tidak sehat seperti jarang berolahraga dan makan sembarangan dapat menyebabkan kolesterol tinggi, gula darah naik, dan juga tekanan darah tinggi. Saat hal tersebut terjadi, jangan kemudian menyalahkan stres di tempat kerja atau stres di rumah. Jujurlah bahwa Anda jarang berolahraga dan tidak mengonsumsi makanan yang sehat.

Menurut Dr G. John Mullen, terlalu banyak pasien mencoba untuk terdengar sempurna di depan dokter mereka. “Kita semua tahu diabetes dan penyakit jantung masalah besar di negara-negara maju,” katanya dilansir dari Gizmodo. Olahraga dan diet merupakan metode terbaik untuk mengalahkan penyakit tersbeut. Karena itu, jujurlah dan dapatkan tip hidup sehat dari dokter Anda.

6. “Iya dok, saya mengerti, kok”

Ada beberapa hal yang sebenarnya Anda kurang mengerti ketika berkonsultasi dengan dokter, Namun karena malu bertanya, Anda anggap sudah mengerti. Padahal kemampuan Anda untuk mengingat dan mengetahui dengan jelas tentang apa pun yang diinstruksikan dokter sangatlah penting. Sebagai pasien, bertanyalah lebih lanjut mengenai hal yang dijelaskan atau istilah-istilah kedokteran yang mungkin Anda tidak mengerti. Tak perlu malu, apalagi Anda bukan ahli di bidang kedokteran.

Penulis : aura.co.id
Editor: aura.co.id
Berita Terkait